Macammacam dapat dibedakan ke dalam tiga jenis yaitu legenda tokoh tempat dan peristiwa. Berbagai Macam Sanggul Jawa. Macam-macam Cerita Rakyat. 31 Desember 2014 04. Macam- macam Cerita dan Dongeng Selasa 27 Maret 2012. Dia tinggal bersama burung yang lain. Asal Usul Kota Bandung Oleh pengajarku Diposting pada Januari 5 2021 Cerita Rakyat Jawa
Demikianpula dengan sanggul tradisional Indonesia. Setiap daerah memiliki beragam jenis sanggul dengan bentuk, ukuran, hiasan, serta makna berbeda. Nah, di tulisan ini, ada 5 jenis sanggul tradisional yang mungkin belum Kawan ketahui. Yuk, simak sampai akhir. 1. Sanggul Ciwidey (Jawa Barat) Sanggul ciwidey merupakan sanggul khas masyarakat Sunda.
Macammacam bentuk galaksi di dunia dan gambarnya. Apakah anda tahu, ada berapa jumlah bintang yang ada di jagat raya ini? Pertanyaan yang menginspirasi para astronom untuk menyelidikinya. Para ahli astronomi menyimpulkan bahwa galaksi yang terdapat di alam semesta ini berjumlah miliaran dengan masing-masing galaksi terdiri atas ratusan miliar
Macammacam angin beserta gambarnya. Penyerbukan dengan perantara angin penyerbukan dengan bantuan angin disebut juga sebagai penyerbukan anemogami. geografi lingkungan DasarDasar Geologi Di permukaan bumi ini terdapat 7 macam bioma, dan mengapa bioma ini hanya disebutkan berada di belahan bumi utara , ini yang harus kita tahu , karena belahan utaralah yang bisa kita dapatkan
. 34 Pakaian Adat Indonesia Lengkap Gambar, Nama, dan Daerahnya 1 - Taukah kalian, negara kita memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah. Selain itu, kita juga memiliki kekayaan seni dan budaya yang sangat beragam dari Sabang sampai Merauke. Banyak hal yang membuat kita bangga menjadi anak Indonesia. Negara kita memiliki keanekaragaman yang luas. Mulai dari agama, suku, adat istiadat, budaya, bahasa, dan masih banyak lagi. Setiap daerah di Indonesia memiliki kekhasan masing-masing. Misalnya, Jawa Tengah memiliki rumah joglo, sedangkan Jambi memiliki rumah adat sepucuk jambi sembilan lurah. Bahasa setiap daerah pun juga berbeda-beda. Selain itu, setiap daerah juga memiliki kekhasan dari pakaiannya. Mulai dari pakaian Jawa, Sumatera, Sampai Papua. Sumber detiksergainews Pakaian Adat Indonesia Pada pembahasan kali ini kalian akan mengetahui kekhasan pakaian adat dari masing-masing daerah di Indonesia dilengkapi dengan gambar, nama serta penjelasannya, sehingga kalian dapat mengetahui dengan jelas keanekaragaman pakaian adat daerah di Indonesia. 1. Pakaian Adat Nanggroe Aceh Darussalam Dahulu Masyarakat Aceh memiliki kemampuan menghasilkan tenun sutra. Selain itu, masyarakat aceh juga mahir menciptakan barang-barang sulaman baik yang melekat dalam busana maupun perangkat barang kebutuhan lainnya dalam rumah tangga. Kemahiran tersebut banyak dimiliki masyarakat yang tinggal di Kabupaten Aceh Besar dan Kabupaten Aceh barat. Sampai sekarang masyarakat Aceh Besar dan Aceh barat mampu menghasilkan kerajinan dengan motif yang beragam. Meulaboh ibukota Kabupaten Aceh Barat dan daerah-daerah sekitarnya seperti Bubon dan Lamnau merupakan pusat kerajinan sulaman terkemuka untuk baju adat perkawinan. Baju adat perkawinan tersebut terkenal dengan sebutan bajee cop meulaboh. Secara umum pakaian adat yang terkenal dari daerah aceh ini bernama Ulee Balang. Untuk pria, pakaian adat ini dinamakan dengan Linto Baro dan pakaian adat perempuan dinamakan dengan Daro Baro. Berikut ini kami sajikan pakaian adat perkawinan Aceh Barat dan Gayo, khususnya kelompok Gayo Laut. Sumber Various sources from Search Google Image Indonesia. 2. Pakaian Adat Sumatera Utara Sumatera Utara adalah provinsi multietnis. Penduduk pribumi asli Sumatera Utara terdiri atas berbagai suku bangsa, yaitu suku bangsa Melayu, Batak Toba, Simalungun, Karo, Pak-Pak Dairi, Pesisir, Mandailing, dan Nias. Keragaman suku yang terdapat di daerah Sumatera Utara tersebut masing-masing memiliki kekhasan dalam hal seni budayanya salah satunya adalah pakaian adat yang mereka gunakan. Berikut akan kami ulas nama dan rincian atribut pakaian adat dari beberapa suku yang terdapat di Sumatera Utara. a. Pakaian Adat Melayu Sumatera Utara Sumber Selayang Pandang Sumatra Utara "Purwati" b. Pakaian Adat Batak Sumatera Utara Sumber Selayang Pandang Sumatra Utara "Purwati" c. Pakaian Adat Nias Sumatera Utara Sumber Selayang Pandang Sumatra Utara "Purwati" 3. Pakaian Adat Riau Pakaian adat tradisional merupakan jenis pakaian yang biasa dikenakan masyarakat sebagai bagian dari identitasnya. Pakaian adat juga mencerminkan adat yang dianut oleh kelompok tertentu. Pakaian adat masyarakat Riau terbagi atas pakaian sehari-hari dan pakaian untuk upacara adat, baik untuk upacara adat perkawinan ataupun upacara adat lainnya. Berikut ini beberapa gambar serta penjelasan singkat pakaian adat tradisional masyarakat Riau. Sumber Various sources from Search Google Image Indonesia. 4. Pakaian Adat Kepulauan Riau Pakaian Perempuan saat Upacara Pada saat mengikuti upacara keagamaan, seperti Maulud Nabi Muhammad SAW, Isra'Mi'raj, dan Nuzulul Qur'an, baju yang masyarakat Kepulauan Riau kenakan antara lain leher tulang belut, kebaya panjang dan kebaya pendek. Bagi perempuan yang telah naik Haji, baju yang mereka kenakan adalah jubah atau gamis. Pakaian Laki-Laki saat Upacara Pada saat upacara pernikahan pakaian yang dikenakan oleh pengantin lelaki bangsawan adalah baju kurung cekak musang beserta celana panjangnya dan sampin yang serba songket. Pakaian yang didominasi warna kuning itu dilengkapi dengan tanjak sebagai penutup kepala, capal atau sepatu sandal, dan beberapa aksesories seperti dokoh, pending,selempang, dan keris. Berikut ini gambar pakaian adat pernikahan masyarakat di daerah Kepulauan Riau. Sumber Selayang Pandang Kepulauan Riau "Ir. Nugroho Yuananto" 5. Pakaian Adat Jambi Penduduk Provinsi Jambi terdiri atas banyak suku bangsa. Suku-suku bangsa tersebut meliputi suku bangsa asli dan ada pula suku bangsa pendatang. Suku bangsa asli memang sudah ada dan menetap di Provinsi Jambi sejak zaman dahulu, seperti suku bangsa Orang Rimba, Kerinci, Batin, Melayu Jambi dan Orang Laut. Setiap suku yang berada di jambi memiliki ragam budaya khas masing-masing, salah satunya adalah pakaian adat yang mereka gunakan. Berikut ini beberapa contoh gambar pakaian adat beberapa suku asli di Jambi dan penjelasan singkatnya. Sumber Various sources from Search Google Image Indonesia. 6. Pakaian Adat Bengkulu Provinsi Bengkulu dihuni oleh beberapa suku bungsa. Suku bangsa tersebut terbagi atas suku bangsa asli dan suku bangsa pendatang. Penduduk asli bengkulu terdiri atas empat suku besar, yaitu suku bangsa Melayu, suku bangsa Rejang, suku bangsa Serawai, dan suku bangsa Enggano. Selain itu, masih terdapat beberapa suku bangsa asli yang lainnya meskipun dalam jumlah yang tidak begitu besar. Suku-suku bangsa tersebut, antara lain suku bangsa Mukomuko, Ketahun, Lembak, Pasemah, dan Krui. Pakaian adat untuk suku bangsa di Bengkulu berbeda-beda. Hal ini disebabkan tiap suku bangsa memiliki kepercayaan dan ritual yang berbeda-beda. Berikut ini gambar pakaian adat beberapa suku di Provinsi Bengkulu. Sumber Selayang Pandang Bengkulu "Giyarto" 7. Pakaian Adat Lampung Dalam kehidupan sehari-hari laki-laki Lampung mengenakan pakaian, meliputi kikat, kopiah penutup kepala, kawai baju, senjang, celanou, bebet, dan selikap. Sedangkan kaum perempuan dalam kehidupan sehari-hari mengenakan kanduk/ kudung, lawai kurung, senjang/cawo setagen, selambok, alali, serta kalai kukut. Pakaian untuk upacara adat sedikit berbeda. Dalam upacara adat laki-laki Lampung mengenakan kekat akkin, kawai kemija, peci, serta selikap. Sedangkan kaum perempuan mengenakan pakaian yang terdiri atas kebayou, senjang dan belatung buwok. Berikut ini gambar pakaian adat masyarakat Lampung. Sumber 8. Pakaian Adat Sumatera Barat Pakaian adat kaum pria Sumatera Barat terdiri atas baju model teluk belanga berlengan pendek dan melebar ujungnya, celana panjang, kain songket yang dipakai dari pinggang sampai ke atas lutut, serta selembar kain yang diselempangkan pada bahu. sebagai pelengkap dikenakan tutup kepala yang dinamakan saluak dan sebilah keris yang diselipkan ke perut. Pakaian adat wanita Sumatera Barat terdiri atas penutup kepala bergonjong, baju kurung kain songket panjang, serta kain songket motif dan warnanya sama yang diselempangkan ke bahu. Sebagai perhiasan dikenakan anting, kalung, gelang pada kedua tangannya. Berikut ini gambar serta perlengkapan busana adat Sumatera Barat. Sumber Selayang Pandang Sumatra Barat "Purwati" 9. Pakaian Adat Sumatera Selatan Pakaian adat pernikahan masyarakat Palembang Sumatera Selatan dinamakan Pak Sang Kong yang terbuat dari kain songket. Baju bagian atas disebut kebaya pendek. Selain itu, dapat juga mengenakan kebaya panjang yang disebut kebaya landong. Dibagian dalam sikenakan penutup dada yang disebut kutang. Pakaian bawahnya berupa celana yang disebut celano belabas. Berikut ini gambar bagian-bagian busana pak song kong pria dan wanita Palembang. Sumber Selayang Pandang Sumatra Selatan "Purwati", dan lain-lain.. 10. Pakaian Adat Bangka Belitung Penduduk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mayoritas beretnis Melayu. Oleh sebab itu, tidak mengherankan jika gaya berpakaiannya juga dipengarunhi oleh gaya Melayu. Tradisi Melayu menempatkan upacara pernikahan sebagai peristiwa yang penting. Hal ini tentu mempengaruhi busana upacara pernikahan adat mereka. Busana Melayu adat Bangka Belitung ditampilkan secara lengkap dan indah, mulai dari pakaian sampai perlengkapan perhiasannya. Berikut ini gambar pakaian adat tradisi Kepulauan Bangka Belitung. Sumber 11. Pakaian Adat Banten Di Provinsi Banten dikenal tiga jenis pakaian adat untuk upacara pengantin, yaitu pakaian pengantin Banten Kebesaran, Banten Lestari, dan Banten Gaya Tangerang. Setiap Jenis pakaian adat pengantin ini memiliki kekhasan tersendiri. Berikut ini gambar pakaian adat pernikahan Banten. Sumber Various sources from Search Google Image Indonesia. 12. Pakaian Adat DKI Jakarta Pakaian adat DKI Jakarta adalah Betawi. Ini sesuai dengan nama penduduk asli yang mendiami wilayah Jakarta. Masyarakat Betawi mengenal enam macam pakaian adat pengantin Betawi, yaitu; cara dandanan Haji cara model India cara model Barat cara model Jawa cara model Sunda, dan cara model Melayu Berikut ini contoh pakaian adat DKI Jakarta. Sumber Various sources from Search Google Image Indonesia. 13. Pakaian Adat Jawa Barat Pakaian adat daerah Jawa Barat dapat dikelompokkan menjadi dua. Ada pakaian adat gaya Priangan dan ada juga pakaian adat gaya Cirebon. Pakaian adat Priangan dan Cirebon memiliki beberapa persamaan dan perbedaan, diantaranya seperti pakaian adat perempuan Priangan mengenakan kebaya surawe, sedangkan kaum perempuan Cirebon mengenakan baju sorong atau baju kurung. Kaum laki-laki biasa Priangan dan Cirebon mengenakan kain sarung poleng atau polekat yang dikerudungkan dan diikatkan atau dililitkan pada pinggang. Berikut ini gambar pakaian adat Jawa Barat. Sumber Selayang Pandang Jawa Barat "Muh. Rofi'i", dan lain-lain.. 14. Pakaian Adat Jawa Tengah Masyarakat Jawa Tengah mengenal berbagai macam pakaian adat. Akan tetapi yang menjadi simbol pakaian adat jawa Tengah adalah pakaian adat Surakarta. Pakaian adat Jawa Tengah Surakarta dikelompokkan menjadi dua, yaitu pakaian untuk kerabat keraton bangsawan dan rakyat biasa. Pakaian adat keraton dibedakan lagi menjadi dua jenis, yaitu pakaian untuk pria yang dikenal dengan nama jawi jangkep dan pakaian untuk wanita yang dikenal dengan nama kebaya. Berikut ini gambar pakaian adat Jawa Tengah Surakarta. Sumber Various sources from Search Google Image Indonesia. 15. Pakaian Adat Daerah Istimewa Yogyakarta Masyarakat Yogyakarta mengenal beberapa macam pakaian adat pengantin. Di Daerah Istimewa Yogyakarta terdapat lima macam corak tata rias pengantin yang disebut dengan gaya Yogyakarta. Berbagai corak pakaian pengantin ini dahulunya digunakan di lingkungan Keraton Yogyakarta. Namun, lama kelamaan masyarakat yogyakarta menyukai dan menggunakannya sebagai pakaian pengantin. Dari beberapa corak pakaian adat gaya Yogyakarta tersebut, pakaian adat yang paling sering dan umum digunakan untuk upacara perkawinan adalah pakaian rakyat. Masyarakat Yogyakarta kalangan pria mengenakan baju sorjan, kain batik, serta blangkon sebagai penutup kepala. Sedangkan untuk kaum wanita mengenakan kebaya, kain batik, dan sanggul rambut yang ditata sedemikian rupa. Berikut ini gambar pakaian adat gaya Yogyakarta. Sumber Various sources from Search Google Image Indonesia. 16. Pakaian Adat Jawa Timur Masyarakat Jawa Timur terdiri dari beberapa macam suku, yaitu suku Jawa, suku Madura dan suku Tengger. Dari ketiga suku adat tersebut memiliki adat kebudayaan yang berbeda-beda sesuai dengan kepercayaan yang dianutnya. Begitupula dengan pakaian adat yang mereka gunakan. Pakaian adat masyarakat Jawa Timur mayoritas yaitu suku jawa dan suku madura dikenal dengan nama baju mantenan suku Jawa dan baju pesa'an suku Madura. Berikut ini gambar pakaian adat Jawa Timur. Sumber Various sources from Search Google Image Indonesia. Pakaian Adat Indonesia 1 >>Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Lampung, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur Pakaian Adat Indonesia 2 >>Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo Pakaian Adat Indonesia 3 >>Bali, Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, Papua
Gamelan merupakan alat musik yang terdiri dari berbagai alat perkusi, yang pada umumnya dipukul dengan palu. Kata ”gamelan" berasal dari kata “gamel” yang berarti "palu" dalam bahasa Jawa. Sebuah gamelan biasanya terdiri dari gong, lonceng, metallofon, drum, seruling, dan alat musik senar, yang terbuat dari perunggu, baja, kayu, dan bambu. Bisa juga terdiri dari penyanyi-penyanyi. Musik gamelan dimainkan pada berbagai kesempatan. Bisa dimainkan dengan sendiri sebagai konser musikal bisa juga mengiringi pertunjukan wayang, tari-tarian, upacara ritual, dan pesta rakyat. Gamelan yang paling populer dapat ditemukan di Pulau Jawa dan Bali. Fungsi Gamelan Gamelan merupakan suatu cara individu berhubungan di dalam kelompok yang hanya dimainkan pada kesempatan tertentu seperti upacara agama, upacara pertunjukkan wayang, dan untuk keluarga raja. Gamelan juga dimainkan di halaman, kuil, dan upacara agama desa/kampung. Di samping untuk fungsional sosial, gamelan juga menjadi mata pencaharian utama untuk pengrajin khusus yang membuat gamelan. Saat ini, walaupun gamelan masih digunakan untuk upacara agama, juga dipentaskan pada konser musik. Gamelan juga digunakan untuk musik modern maupun tradisional, drama, mengenal teater dan pedalangan yang disimpan pada tempatnya seperti halaman, kuil, museum, dan sekolah. Di lndonesia, gamelan sangat di hargai dan dianggap keramat. Gamelan dipercayai memiliki kekuatan gaib. Oleh karena itu, masyarakat indonesia menawarkan dupa dan kembang ke gamelan. Selain itu, para musisi melepaskan sepatunya saat memainkan gamelan. Menurut kepercayaan, setiap alat musik dalam gamelan dipandu roh-roh. Juga dipercayai bahwa seseorang dilarang melangkahi gamelan karena akan membuat marah roh tersebut. Gamelan jelas bukan musik yang asing. Popularitasnya telah merambah berbagai benua dan telah memunculkan paduan musik baru jazz-gamelan, melahirkan institusi sebagai ruang belajar dan ekspresi musik gamelan, hingga menghasilkan pemusik gamelan ternama. Pagelaran musik gamelan kini bisa dinikmati di berbagai belahan dunia, namun Yogyakarta adalah tempat yang paling tepat untuk menikmati gamelan karena di kota inilah kita bisa menikmati versi aslinya. Gamelan yang berkembang di Yogyakarta adalah Gamelan Jawa, sebuah bentuk gamelan yang berbeda dengan Gamelan Bali ataupun Gamelan Sunda. Gamelan Jawa memiliki nada yang lebih lembut dan slow, berbeda dengan gamelan Bali yang rancak dan gamelan Sunda yang sangat mendayu-dayu dan didominasi suara seruling. Perbedaan itu wajar, karena Jawa memiliki pandangan hidup tersendiri yang diungkapkan dalam irama musik gamelannya. Pandangan hidup Jawa yang diungkapkan dalam musik gamelannya adalah keselarasan kehidupan jasmani dan rohani, keselarasan dalam berbicara dan bertindak sehingga tidak memunculkan ekspresi yang meledak-ledak serta mewujudkan toleransi antarsesama. Wujud nyata dalam musiknya adalah tarikan tali rebab yang sedang, paduan seimbang bunyi kenong, saron kendang dan gambang serta suara gong pada setiap penutup irama. Tidak ada kejelasan tentang sejarah munculnya gamelan. Perkembangan musik gamelan diperkirakan sejak kemunculan kentongan, rebab, tepukan ke mulut, gesekan pada tali atau bambu tipis hingga dikenalnya alat musik dari logam. Perkembangan selanjutnya setelah dinamai gamelan, musik ini dipakai untuk mengiringi pagelaran wayang, dan tarian. Barulah pada beberapa waktu sesudahnya berdiri sebagai musik sendiri dan dilengkapi dengan suara para sinden. Seperangkat gamelan terdiri dari beberapa alat musik, di antaranya satu set alat musik serupa drum yang disebut kendang, rebab dan celempung, gambang, gong dan seruling bambu. Komponen utama yang menyusun alat-alat musik gamelan adalah bambu, logam, dan kayu. Masing-masing alat memiliki fungsi tersendiri dalam pagelaran musik gamelan, misalnya gong berperan menutup sebuah irama musik yang panjang dan memberi kesimbangan setelah sebelumnya musik dihiasi oleh irama gending. Gamelan Jawa adalah musik dengan nada pentatonis. Satu permainan gamelan komplit terdiri dari dua putaran, yaitu slendro dan pelog. Slendro memiliki 5 nada per oktaf, yaitu 1 2 3 4 5 6 [ C-D E+ G A ] dengan perbedaan interval kecil. Pelog memiliki 7 nada per oktaf, yaitu 1 2 3 4 5 6 7 [C+ D E-F G A B] dengan perbedaan interval yang besar. Komposisi musik gamelan diciptakan dengan beberapa aturan, yaitu terdiri dari beberapa putaran dan pathet, dibatasi oleh satu gongan serta melodinya diciptakan dalam unit yang terdiri dari 4 nada. Macam-Macam Alat Musik Gamelan Jawa Berikut 11 macam alat musik gamelan jawa yang merupakan perangkat musik tradisional yang sering digunakan untuk mengiringi pertunjukan wayang. 1. KENDANG Kendang adalah alat musik dalam gamelan Jawa yang salah satu fungsi utamanya mengatur irama. Alat musik ini dibunyikan dengan tangan, tanpa alat bantu. Jenis kendang yang kecil disebut ketipung, yang menengah disebut kendang ciblon/kebar. Pasangan ketipung ada satu lagi bernama kendang gedhe yang biasa disebut kendang kalih. Kendang kalih dimainkan pada lagu atau gending yang pelan seperti ketawang, gending kethuk kalih, bedhayan, dan ladrang irama dadi. Bisa juga dimainkan cepat pada pembukaan lagu jenis lancaran, ladrang irama lamba. Untuk wayangan ada satu lagi kendhang kasek. 2. BONANG Bonang berupa satu set sepuluh sampai empat belas gong kecil berposisi horizontal yang disusun dalam dua deretan, diletakkan di atas tali yang direntangkan pada bingkai kayu. Pemain duduk di tengah-tengah pada sisi deretan gong beroktaf rendah, memegang tabuh berbentuk bulat panjang di setiap tangan. Ada tiga macam bonang yang dibedakan menurut ukuran, wilayah oktaf, dan fungsinya dalam ansambel, yaitu Bonang Barung, Bonang Panembung, dan Bonang Panerus. a. Bonang Barung Bonang Barung berukuran sedang, beroktaf tengah sampai tinggi, merupakan salah satu dari alat musik pemuka dalam ansambel. Khusus dalam teknik tabuhan pipilan, pola-pola nada yang selalu mengantisipasi nada-nada yang akan datang dapat menuntun lagu alat musik-musik lainnya dalam gamelan. Pada jenis gendhing bonang, bonang barung memainkan pembuka gendhing menentukan gendhing yang akan dimainkan dan menuntun alur lagu gendhing. Pada teknik tabuhan imbal-imbalan, bonang barung tidak berfungsi sebagai lagu penuntun. Ia membentuk pola-pola lagu jalin-menjalin dengan bonang penerus, dan pada aksen-aksen penting bonang boleh membuat sekaran lagu-lagu hiasan biasanya di akhiran kalimat lagu. b. Bonang Panembung Bonang yang paling besar, beroktaf tengah sampai randah. la memainkan tabuhan dalam tingkat kerapatan yang lebih rendah daripada balungan. Bonang Panembung lebih banyak ditemukan di tradisi gamelan Yogyakarta. Dalam tradisi Surakarta, kadang-kadang terdapat bonang panembung yang terdiri dari hanya satu oktaf. c. Bonang Penerus Bonang yang paling kecil, beroktaf tinggi. Pada teknik tabuhan pipilan, bonang panerus berkecepatan dua kali lipat daripada bonang barung. Walaupun mengantisipasi nada-nada balungan, bonang panerus tidak berfungsi sebagai lagu tuntunan, karena kecepatan dan ketinggian wilayah nadanya. Dalam teknik tabuhan imbal-imbalan, bekerjasama dengan bonang barung, dan demung. 3. SARON Saron merupakan istilah umum untuk alat musik yang berbentuk bilahan dengan enam atau tujuh bilah satu oktaf dan satu nada yang ditumpangkan pada bingkai kayu yang juga berfungsi sebagai resonator. Alat musik ini ditabuh dengan tabuh yang dibuat dari kayu atau tanduk. Menurut ukuran dan fungsinya, terdapat tiga jenis saron, yaitu Demung, Barung, dan Saron Panerus Peking. a. Demung Merupakan saron berukuran besar dan beroktaf tengah. Demung memainkan balungan gendhing dalam wilayahnya yang terbatas. Pada teknik pinjalan, dua demung dan slenthem membentuk lagu jalin-menjalin. Umumnya, satu perangkat gamelan mempunyai satu atau dua demung, tetapi ada gamelan di keraton yang mempunyai lebih dari dua demung. b. Barung Merupakan saron berukuran sedang dan beroktaf tinggi. Seperti demung, saron barung memainkan balungan dalam wilayahnya yang terbatas. Pada teknik tabuhan imbal-imbalan, dua saron barung memainkan lagu jalin-menjalin yang bertempo cepat. Seperangkat gamelan mempunyai satu atau dua saron barung, tetapi ada gamelan yang mempunyai lebih dan dua saron barung. Suatu perangkat gamelan bisa mempunyai saron wayangan yang berbilah sembilan. Sebagaimana namanya, menunjukkan saron ini dimainkan khususnya untuk ansambel mengiringi pertunjukan wayang. 4. KENONG Kenong merupakan satu set alat musik jenis gong berposisi horizontal, ditumpangkan pada tali yang ditegangkan pada bingkai kayu. Dalam memberi batasan struktur suatu gendhing, kenong adalah alat musik kedua yang paling penting setelah gong. Kenong membagi gongan menjadi dua atau empat kalimat-kalimat kenong, atau kenongan. Selain berfungsi menggaris bawahi struktur gendhing, nada-nada kenong juga berhubungan dengan lagu gendhing. Ia bisa memainkan nada yang sama dengan nada balungan. Ia juga dapat mendahului nada balungan berikutnya untuk menuntun alun lagu gendhing. Ia dapat memainkan nada berjarak satu kempyung dengan nada balungan, untuk mendukung rasa pathet. Pada kenongan bergaya cepat, dalam ayak-ayakan, srepegan, dan sampak, tabuhan kenong menuntun alur lagu gendhing-gendhing tersebut. 5. SLENTHEM Menurut modelnya, slenthem termasuk keluarga gender. Kadang-kadang ia dinamakan gender panembung. Akan tetapi, slenthem mempuyai bilah sebanyak bilah saron. Ia beroktaf paling rendah dalam kelompok instrumen saron. Seperti demung dan saron barung, slenthem memainkan lagu balungan dalam wilayahnya yang terbatas. 6. GENDER Gender merupakan alat musik yang terdiri dari bilah-bilah metal yang ditegangkan dengan tali di atas bumbung-bumbung resonator. Gender dimainkan dengan tabuh berbentuk bulat dilingkari lapisan kain dengan tangkai pendek. Sesuai dengan fungsi lagu, wilayah nada, dan ukurannya, ada dua macam gender yaitu gender barung dan gender panerus. a. Gender Barung Gender berukuran besar, beroktaf rendah sampai tengah. Salah satu dari alat musik pembuka, gender barung memainkan pola-pola lagu berketukan ajeg cengkok yang dapat menciptakan tekstur sonoritas yang tebal dan menguatkan rasa pathet gendhing. Beberapa gendhing mempunyai pembuka yang dimainkan gender barung; gendhing-gendhing ini dinamakan gendhing gender. Dalam pertunjukan wayang pemain gender mempunyai peran utama yang harus memainkan alat musiknya yang hampir tidak pernah berhenti selama semalam suntuk dalam permainan gendhing, sulukan, dan grimingan. b. Gender Penerus Gender berukuran kecil, beroktaf tengah sampai tinggi. Meskipun alat musik ini tidak harus ada dalam ansambel, kehadirannya menambah kekayaan tekstur gamelan. Gender ini memainkan lagunya dalam pola lagu ketukan ajeg dan cepat. 7. GONG Gong merupakan alat musik yang menirukan bunyinya. Kata gong khususnya menunjukkan pada gong gantung yang berposisi vertikal, berukuran besar atau sedang, ditabuh di tengah-tengah bundarannya pencu dengan tabuh bundar berlapis kain. Gong menandai permulaan dan akhiran gendhing dan memberi rasa keseimbangan setelah berlalunya kalimat lagu gendhing yang panjang. Gong sangat penting untuk menandai berakhirnya saman kelompok dasar lagu, sehingga kelompok itu sendiri yaitu kalimat lagu di antara dua tabuhan gong dinamakan gongan. Ada dua macam gong, yaitu gong ageng/besar dan gong suwukan atau gong siyem yang berukuran sedang. a. Gong Ageng Gong ageng adalah gong yang paling besar di dalam gamelan. Gong di gamelan Jawa bervariasi. Pada umumnya akan ada sedikitnya satu gong besar yang digantungkan di belakang gamelan. Gong ageng merupakan alat musik yang paling utama pada gamelan, Gong ageng menjadi roh dari gamelan. b. Gong Suwukan Gong gantung berukuran sedang, ditabuh untuk menandai akhiran gendhing yang berstruktur pendek, seperti lancaran, srepegan, dan sampak. 8. KEMPUL Kempul merupakan salah satu perangkat gamelan jawa yang cara penggunaannya dipukul atau ditabuh. Alat musik ini biasanya digantung seperti alat musik gong pada umumnya. Kempul dalam musik gamelan jumlahnya tergantung jenis pertunjukannya sehingga jumlahnya tidak pasti. Kempul bentuknya seperti gong yang lebih kecil, permukaannya rata dan ada beberapa bagian tengah yang menonjol, diameter umum kira-kira 45 cm. Kempul menghasilkan suara yang lebih tinggi dibanding gong. Kempul yang ukurannya lebih kecil, bunyi yang dihasilkan lebih tinggi lagi. 9. KETHUK Kethuk merupakan perangkat gamelan yang dipukul atau ditabuh. Berbeda dengan gong yang digantung, kethuk ditempatkan pada tempat yang fungsinya seperti ayunan. Jadi cara menempatkan/meletakkannya hampir sama seperti kenong/bonang dan kempyang. Kethuk bentuknya hampir sama seperti kempyang. 10. KEMPYANG Kempyang juga merupakan perangkat gamelan Jawa yang cara memainkannya dengan cara dipukul atau ditabuh. Sama seperti kethuk, kempyang diletakkan pada tempat yang fungsinya seperti ayunan. Jadi cara meletakkannya hampir sama seperti kenong, bonang dan kethuk. Kempyang bentuknya hampir sama seperti kethuk. 11. GAMBANG Gambang merupakan alat musik yang dibuat dari bilah-bilah kayu yang dibingkai pada gerobogan yang juga berfungsi sebagai resonator. Berbilah tujuh belas sampai dua puluh bilah, wilayah gambang mencakup dua oktaf atau lebih. Gambang dimainkan dengan tabuh berbentuk bundar dengan tangkai panjang yang biasanya terbuat dari tanduk/sungu. Kebanyakan gambang memainkan gembyangan oktaf dalam gaya pola-pola lagu dengan ketukan ajeg. Gambang juga dapat memainkan beberapa macam ornamentasi lagu dan ritme, seperti permainan dua nada dipisahkan oleh dua bilah, atau permainan dua nada dipisahkan oleh enam bilah, dan pola lagu dengan ritme-ritme sinkopasi. Baca juga Gamelan Jawa, Nama-Nama Instrumen Gamelan dan Fungsinya Pengertian Karawitan dan Jenis Gending Karawitan Jawa Alat Musik Tradisional Jawa Tengah Lengkap, Gambar dan penjelasannya Sumber Ensiklopedia Alat Musik Tradisional Titik Oktia M
SANGGUL DAERAH 1. Sempol Gampang Kemang Aceh Sanggul sempol gampang kemang dipakai oleh pengantin wanita aceh berpokok akad nikah hari pertama setakat hari ke 10. gawai buat mewujudkan sanggul sempol gampang kemang tertusuk, hairpiece/cemara, perban surai, klem aksesoris/perhiasan yg digunakan – pating renggiep dipakai di tengah-tengah sanggul bagian belakang. pating melambangkan seharusnya pengantin berwatak atau berbudibahasa yg baik . – pating emas ; pating emas terbuat berbunga emasd atau perak. pating kencana yg digunakan yakni 3 biji zakar ialah di kanan, kidal, dan depan tengah sanggul. pating emas melambangkan kelebihan atau kekukuhan rumah tangga. – lelayang lelayang terbuat dari kencana, fidah, atau sintetis yang berbentuk segitiga sama kaki yg dipasang dengan telap malo dibagian pinggul sanggul di bawah kerah baju. – telap malo pita merah Telap malo inimelambangkan keberanian, sedangkan lelayang melambangkanbahwa merapulai menginjak menjadi ibu kondominium tahapan, yang akanmenghadapi banyak resiko, juga lelayang ini berfungsi sebagai penangkis bala. 2. Sanggul CIWIDEY Jawa barat Sanggul ciwidey adaalah sanggul yang normal dipakai oleh umum Sunda. Sedangkan nama ciwidey merupakan nama sebuah kota disebelah selatan ii kabupaten Bandung. Pada masa kejayaan kerajaan Sumedang, tulangtulangan sanggul ini dinamakan gelung rambut Pasundan/ sanggul kesundaan/ konde keagungan yang dipakai oleh suku bangsa bangsawan sampai rakyat biasa. Hingga sekarang sanggul ini tegar dipakai oleh beraneka macam dok hanya saja lebih dikenal dengan sanggul ciwidey. Dilihat dari bentuknya, mahajana sunda mengidentikkan dengan huruf arab, adalah aksara alif dan nun maupun baku dikatakan alif pakait sareng nun. Pemanfaatan sanggul ini diletak tepat ditengah kepala bagian belakang, dan adegan depan sanggul sampai sempadan bersemi rambut/ hairline bagian bawah. Penataan adegan depan ada sunggaran bentuk bulat ataupun baku disebut jabing. Dan menggunakan perhiasan berupa cucuk gelang, dari kencana atau selaka untuk pertuanan dan terbuat dari sumbu badak biasa digunakan maka dari itu masyarakat formal. – Aksesoris 2 biji kemaluan cucuk gelung, yang diletakkan pada tengah sanggul bagian kiri kanan. – Alat bahan a sirkam sasak b tercocok penghalus c klem belibis besi d jepit hitam e harnal cendawan f harnal halus g kain kerokot h hair net i hair spray j eru rambut 90-100 cm -Prinsip pembuatan a. setelah surai dipratata, bulu kerumahtanggaan keadaan cengkar, rambut dibagi menjadi dua bagian , bagian depan dan bokong. b. Bagian depan surai disasak dan dibentuk jabing/ sunggaran, nan berbentuk membulat. c. Rambut adegan pinggul diikat selaras 5-7 jari dari takat pertumbuhan rambut babak bawah hair line dan tambahkan eru rambut, satukan dengan surai kudus saur dan tersengsam sampai rapi. d. Letakkan tangan kiri di bawah cemara kemudian tangan kanan memutar cemara lega tangan kiri. Putaran cemara rambut doang sebatas pertumbuhan rambut bagian birit hairline. e. Setelah semua terputar tekan tangan kiri pada bagian asal rambut, sehingga radiks rambut mencuat keluar dan penggalan rambut sisinya akan mengaduh tengah bulu sedemikian rupa, sisa surai diselipkan di belakang konde. f. Rapikan ukel tersebut, ukel boleh ditarik-tarik sehingga sisi rambut kidal kanan dapat terpandang berpunca depan melalui gala. Dan bagian atas dapat sejajar dengan sunggar ataupun sasakan bagian atas. g. Pasangkan runjam gelang pada arah kanan kiri sanggul bagian perdua. 3. SAN GGUL UKEL TEKUK Jawa Tengah sanggul ukel tekuk adalah sanggul yang digunakan oleh masyarakat dalam mileu keraton Ngayogyadiningrat dimulai semenjak permaisuri, selir, perempuan-putri yamtuan dan para inang penanggung jawab emban. Yang menjadi pembeda internal penggunaannya ialah ragam aksesoris serta pakaian nan dikenakan. Kaum wanita yang menggunakan konde ini melambangkan bahwa sira telah lepas dari dunia anak-anak dan menginjak start masa kedewasaan. Hal ini juga berlambang bahwa dara itu bak bunga yang sedang mekar dan harum semerbak. Seorang gadis dewasa harus sanggup memikul tugas dan tanggung jawabnya dan dianggap sudah layak menjadi sendiri ibu flat pangkat. Tulangtulangan gelung rambut ukel saat ini tidak tetapi digunakan maka itu awam dalam lingkungan puri cuma semata-mata telah digunakan oleh awam luas di yogyakarta. – Aksesoris Bagan aksesoris bikin perempuan remaja yaitu a. mengalungkan peniti ceplok ditengah sanggul, serta peniti renteng lega bagian arah kiri kanan rambut. b. Mengenakan perca garis miring dengan model minus baju Pinjung Mengot c. Sanggul ini dikenakan di hari ulang hari pangeran wiosan – Aksesoris buat cewek dewasa cewek yakni a. Mengalungkan jarum biku ceplok di tengah sanggul serta peniti renteng pada bagian kiri kanan rambut. b. Mengenakan kejai dengan semekan, menyarungkan kebaya pendek tanpa bef c. Dipakai sehari-hari – Gambar aksesoris untuk putri dewasa nan telah menikah adalah a. Ukel tekuk dengan paesan pethat emas dan anak uang ceplok jebehan b. Mengalungkan kain batik wiron seredan, memakai kebaya bludru/lawai pangkat dengan pelisir pita emas dan memakai peniti susun emas c. Sanggul ini dikenakan kapan mengiringi emir ketika menghadiri resepsi diluar keraton. – Bakal inang pengampu adalah a. Memakai ukel tekuk tanpa hiasan b. Mempekerjakan kain batik minus biku dan memakai semekan, enggak melingkarkan baju, mengenakan sampir barong dan wedung ataupun paturon barong. Secara makin umum aksesoris yang digunakan ialah menggunakan ceplok jebehan yang terdiri berbunga a. Ceplok digunakan pada paruh konde bagian atas b. Dua tangkai bungan jebehan yang menggelepek ke pangkal, dipasangkan plong penggalan kirin kanan gelung rambut. c. Pethat bentuk gunung dipasangkan lega bagian atas sanggul diantara gelung rambut dan sunggaran – Alat dan bahan a. Sikat rambut sasak b. Sisir penghalus c. Jepit bebek logam d. Kempa hitam e. Harnal baja f. Harnal halus g. Karet gelang h. Hair serok i. Hair spray j. Cemara rambut ukuran 100-120cm – Cara pembuatan a. Surai dibagi menjadi tiga bagian yaitu episode depan poni diambil selebar tiga ujung tangan dan setebal suatu deriji. Berfungsi sebagi lungsen, apabila rambutnya ringkas boleh dipasangkan lungsen tambahan. Dijepit dan sisihkan. Rambut fragmen depan nan dimulai berasal batas atas telinga kanan ke atas telinga kiri, dijepit yang kemudian akan disasak dan dibentuk sunggar, dan rambut bagian birit diikat dengan kain. b. Tambahkan eru rambut pada ikatan rambut bagian belakang, berkas kencang dengan tali sepatu c. Pegang surai menjurus ke bawah, arahkan surai ke bagian atas membentuk sekepal lingkaran menuju ikatan surai d. Lalu teruskan dan arahkan rambut ke bagian bawah dan bentuk kembali seketul lingkaran seperti sebelumnya, hingga ujung rambut tepat berada pada perpautan rambut. e. Sematkan ujung bulu mulai dari kerumahtanggaan menuju luar seperti mana gerakan mengikat, kempa dengan menggunakan harnal lautan f. Arahkan endap-endap rambut bagian depan / lungsen membidik paruh konde. Tarik dan ikatakan pada gelung rambut, jepit dengan kuat. g. Bentuk sanggul dan jepit pada bagian pinggir sanggul dan sematkan aksesoris jebehan pada tempatnya. 4. SANGGUL SIPUT EKOR KERA Riau kijing internal bahasa bengkalis berarti sanggul, Siput ekor kera arinya ekor cigak, dipakai cak bagi upacara adat harian. Perbedaan pemakaian ornamen konde Antaragadis yang pertalian keluarga sunan Bangsawan dengan rakyat konvensional dapat dibedakan puas ornamen dan busananya. Para bangasawan galibnya memakai ornamen yang berwarna emas dan buat rakyat jelata memakai dandan perak atau anak uang melati susun Melati. Busana untuk bangsawan warnanya kuning emas senada, semua pakaian terbuat bermula songket Siak, galibnya mempekerjakan PEAAK geer tataran kebaya 10 cm terbit atas lutut. – Ornamen/perhiasan sanggul terdiri dari a. Jumbai singkat 5 atau 7 untaian 1 biji kemaluan tangga kumpai 11/2 jengkal dipakai pada siput sebelah kanan menjurai ke bawah. b. Bacok paun ringgit 3 biji kemaluan dipasang pada tengah siput. c. Kembang Malur, kenanga, kantil kuning 3 buah di atas dan 2 biji zakar safi di sumber akar nan segar atau sintetis, dari saten dipakai puas siput arah kiri sebanyak 5 buah. – Peralatan yang digunakan a Tercocok sasak. b Sikat surai. c Makao pengikat. d Hair spray. e Apit lidi. f Jepit bebek. g Palagan sisir. h Cemara 80-100 cm. i Harnet garang dan halus. – Cara membuat a. bulu dibagi menjadi dua fragmen, dengan bagian depan disask sesuai dengan rencana tampang dan badan dan putaran belakang diikat agak ke atas setinggi 7 jari bermula hair line b. tambahkan eru bulu 80/100 cm dengan lestari, satukan dengan rambut nirmala dan pilin sampai licin c. arahkan pilinan rambut ke kiri sepanjang kepalan tangan menumpu ke atas pangkal bulu sehingga menciptakan menjadikan angka 8 d. sisakan rambut arahkan ke bawah biarkan melelai dan mewujudkan sawok ayam aduan mengeram e. juntaian sisa bulu nan dibentuk ayam aduan mengeram tidak bisa menyentuh kerah, cuma sebatas pada dua jari diatas hair line f. rapikan dengan hair net dan hairspray g. pasangkan aksesoris pada tempatnya 5. Sanggul PINGKAN Sulawesi Utara . Propinsi Sulawesi paksina terdiri dari sejumlah kawasan, yang sendirisendiri masyarakatnya n kepunyaan pakaian adat dan gelung rambut yang singularis. Menjelang akhir abad ke 17, yakni tahun 1690, di Persil Wangko, salah satu ajang di Minahasa, ada seorang cewek baka Walian Ambowailan ambelan, yang bernama Pinkan Mogoghunoi. Gadis itu mempunyai rambut yang adv amat tahapan hingga mencapai ubin. Rambut itu selalu dikepang dicako. Puas saat-saat tertentu, rambutnya dikonde ataupun ditaldimbu kun bahasa Tombulu maupun diwulu’kun bahasa Tontemboan. Jadi, penemuan konde ini berasal dari sendiri gadis nan bernama Pinkan, yang kemudian pada abad ke 19 ini bertambah disempurnakan. – Aksesoris Sekuntum bunga mawar yang warnanya disesuaikan dengan warna pakaian – Perabot dan incaran a sirkam sasak b susur penghalus c jepit dendang laut ferum d apit hitam e harnal baja f harnal halus g cemping gelang h hair bantau i hair spray j cemara surai 90-100 cm – cara pembuatan 1 sasak seluruh putaran rambut sampai terka mengembung, yang besarnya disesuaikan bentuk roman serta tubuh 2 sisir semua ke arah belakang, sebatas tengkuk 3 pada babak hairline belakang rambut dibagi menjadi dua bagian kiri dan kanan, ikat 4 apabila rambutnya panjnag kepanglah rambutnya, apabila rambutnya pendek pasangkan kepangan rambut, ikat kuat 5 putarkan kepangan tersebut , membentuk pusaran rambut, lakukan pada bagian lainnya 6 kencangkan dengan harnal dan jepit, rapikan dengan hair spray 7 pasangkan bunga mawar di sebelah kiri 8 episode kepangan bulu akan terlihat dari depan 6. SAN GGUL Dongok TAGEL Bali pusung tagel adalah sanggul yang dipakai maka itu wanita nan telah bersuami. Pusung tagel bagian kiri disebut penyawat, sanggul nan berbentuk bulatan dinamakan batun pusungan yang terdapat di seeblah kanan penyawat yaitu tagelan. – Aksesoris a. sisir/ mahkota diletakkan di atas penyawat/ lungsen, yang berguna bakal mengikat sanggul b. bunga cempaka satu tangkai diletakkan di atas mahkota c. bunga kantil/ cempaka yang diletakkan pada penggalan kanan dan kiri pusungan d. bunga semanggi dipasangkan disebelah / disamping butun pusungan e. kompyong sekumpulan bunga usia, dahlia, kamboja yang dipasang lega sebelah kanan tagelan – alat dan bulan-bulanan a sisir bilik b sisir penghalus c apit belibis besi d jepit hitam e harnal baja f harnal halus g perca bilang-bilang h hair jala i hair spray j eru rambut 90-100 cm – langkah kerja a. rambut dibagi menjadi tiga bagian yaitu putaran lungsen, bagian depan dan putaran pinggul b. bagian depan disasak berbentuk sunggaran seperti mana sanggul jawa namun makin kecil c. bagian bokong rambut diikat langgeng dengan kain, letaknya layak di paruh kepala bagian belakang lima jari mulai sejak senggat rambut pasangkan cemara 100-120cm dengan kuat d. pilin abnormal rambut cemara dengan rambut asli, kemudian bentuk galangan / batun pusungan dengan cara memutarkan rambut kekiri bawah dan naik ke kanan atas e. ujung rambut sebelah kanan sebatas bahu ditekuk kembali ke atas dengan cara menempelkan tekukan itu disebelah kanan bagian kepala dan bentuknya lebih besar semenjak batun pusungan, inilah yang disebut tagelan. Sisakan rambut diselipkan puas pangkal sanggul f. kemudian tarik lungsen dan ikatkan lega perdua sanggul/ asal gelung rambut, apit dengan abadi g. letakkan aksesoris puas tempatnya 7. Gelung rambut TIMPUS Batak Pengertian sanggul timpus Seperti namanya, timpus ‘menguliti’, selain bertujuan merapikan rambut, sanggul ini berfungsi bagaikan penyimpanan alat-alat yang suntuk perlu, misalnya patera serasa. Daun sirih inilah yang menjadi hiasan bulu maupun sanggul itu. Selain kinang berfungsi menyaringkan gelung rambut, juga dipakai berbagai macam ragam jarum biku. Bagi manusia berada, alat pengencang konde itu dapat berupa paha belalang tusuk konde yang terbuat berusul emas atau perak, sedangkan bagi orang yang tekor berada dapat mempergunakan cunduk nan terbuat dari lemak tulang atau duri landak. – Aksesoris a. gondang-gondang sebanyak satu buah / dua buah nan terbuat bersumber mas, perak, tulang/tamduk kerbau nan bermakna bagi memekakkan sanggul b. patera serasa sebanyak 3 untai, diletakkan puas fragmen atas gelung rambut – alat dan bahan a sisir sasak b sisir penghalus c jepit bebek metal d apit hitam e harnal baja f harnal halus g tiras gelang h hair seser i hair spray j cemara surai 90-100 cm – cara membuat a tersengsam rambut, belah rambut bagian depan menjadi dua bagian, kiri dan kana dimulai dari hair line bagian depan mendekati puncak kepala b sisirlah bagian tersebut kemudian rapikan dengan hair spray. c Satukan dua bagian depan tersebut dengan fragmen bokong, arahkan menentang jihat superior bagian kanan tepat 2-3 jari di belakang telinga kanan d Pegang dasar rambut, kemudian putarkan rambut seperti mana ulakan, hingga kencang e Pusaran tersebut sangat diputar ke bawah dan diselipkan dibawah rambut, hingga seluruhnya masuk di dasar rambut, setakat terbentuk aksen puas bagian atasnya f Lipat tiga lembar daun sirih sedemikian rupa dan pasangkan di atas sanggul, pasangkan gondang-gondang sebagai penguat sanggul 8. SANGGUL GELUNG MALANG Palembang Sanggul daerah Palembang, Sumatera Selatan disebut Gelendong Malang. Sejarah konde Kili-kili Malang Sejak dimulainya perluasan negeri jajahan Kerajaan Majapahit, dengan panglima perangnya yang terkenal Mahapatih Gajah Mada, antara lain ke kewedanan Sumatera lega kira-kira abad XIV, secara lain langsung mengakibatkan adanya otoritas seni atau tamadun Jawa terhadap nyawa masyarakat. Kebudayaan yang ditinggalkan oleh barisan Kerajaan Majapahit ini tetap hidup sehingga seolah-olah kebudayaan itu yaitu peninggalan Kekaisaran Sriwijaya. Lega tanggal 21 Juni 1821 adalah periode terjadinya acara pasrah peroleh Pemerintah Kekaisaran Sriwijaya kepada Pemerintah Hindia Belanda. Juah sebelum itu Pemerintah Kerajaan Sriwijaya sudah mempunyai tata cara kebiasaan dan seni budaya eksklusif yang bernilai tinggi, termasuk di dalamnya tata busana, penjagaan badan dan keluarganya. Kalau berpergian ia hanya berhias secara terlambat, misalnya cuma mengalungkan baju kurung biru tua, selain sarung dan ulos laksana pengunci kepala, serta perhiasan sekedarnya. Gelung rambut malang ialah gelung rambut wanita nan mencerminkan dominasi kultur Sriwijaya dan tamadun asing lainnya, antara tidak berbunga Tiongkok dan India, nan telah terserah lega tahun itu. Sanggul malang berpangkal dari kebudayaan Jawa yang dibawa oleh laskar Majapahit. Riasan sanggul ini terbuat dari kertas, begitu juga pada kebudayaan Cina dan untaian anak uang kehidupan seperti pada kebudayaan India. Pada tahun Kekaisaran Sriwijaya, gelung rambut malang ini kebanyakan belaka dipakai oleh prameswari, amoi-putri batih raja, serta aristokrat dari lingkungan keraton. Orang publik tidak dapat begitu hanya memakai penyelenggaraan hias rambut dengan sanggul malang. Seorang gadis yang mentah melangsungkan akad perantaraan dan acara munggah, bersama kemantin maskulin, ia mendapat penghormatan atau penobatan menjadi sepasang warga negeri yang mempunyai tanggung jawab. Pada waktu acara munggah berlangsung, kedua mempelai diberi gelar, disamping namanya sendiri nan sudah dimilikinya sejak kecil. Puas musim itulah mempelai wanita diberi kehormatan memakai sanggul gelung malang. Jelaslah bahwa pada waktu itu gelung malang hanya dipakai pada acara tertentu ataupun acara lumrah. Sanggul ini dinamakan gelung malang karena letaknya yang mengufuk malang dan tinggi di atas puncak kepala. – Aksesoris a. kembang guncang 5 buah b. tikam cempako sebanyak 2 biji pelir, bentuknya sebagai halnya binga cempaka diselipkan sreg sisi kidal dan kanan konde c. sisir berhias nan diletakkan di depan sanggul d. riasan tambahan yang terbuat bersumber bunga ketas berwarna merah/ abang mulai dewasa yang diselipkan pada terowongan sanggul. Biasa juga digunakan rente-anakan hidup – peranti dan bulan-bulanan a sisir sasak b sisir penghalus c apit angsa ferum d jepit hitam e harnal baja f harnal halus g cemping kerokot h hair net i hair spray j cemara rambut 90-100 cm – Kaidah membentuk sanggul Gelung Malang a. sisirkan seluruh bulu berorientasi puncak kepala, ikatkan dengan kuat b. pasangkan cemara, satukan rambut zakiah dengan cemara. Jalin dengan kuat dan halus c. bentuk sanggul menyerupai angka delapan. Dengan memulai galangan sebelah kiri terlebih lampau d. pegang pangkai rambut, arahkan ujung rambut ke sebelah kanan, kemudian tarik rambut menuju sisi kiri silam lanjutkan menuju atas sumber akar rambut, sisa rambut diarahkan ke pangkal tiba mulai sejak pangkal menuju atas pula sehingga membentuk afiliasi e. rapikan rambut dengan harnal, jepit dan hair jala, pasangkan aksesoris 9. SANGGUL SIMPOLONG TATTONG Bugis, Sulawesi Kidul Simpolong artinya ‘sanggul’, sementara itu tattong artinya ‘berdiri’. Sanggul ini berbentuk cula. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh animisme, meskipun suku Bugis penganut agama Selam yang taat. Kerbau atau tanduk kerbau dianggap sato yang memiliki kekuatan penyap dan di dalam buku Kielich yang berjudul Volken Stammaen dikatakan bahwa wanita Bugis mendapat kedudukan nan tingkatan dalam masyarakatnya. Maka dari itu karena itu, secara simbolis sanggul nan berbentuk tanduk ini dapat diartikan sebagai penghormatan kepada kemantin. Simpolong tattong adalah sanggul merapulai kaki Bugis. – Aksesoris a. bunga sibali/ pattodo sibali yaitu bunga nan terbuat dari emas dan diletakkan sreg kanan dan kiri sanggul b. bunga mawar, aster, melati anakan setaman nan terdiri dari lima warna, diletakkan kanan dan kiri sanggul arah radiks c. kembang pinang goyah nan terbuat dari emas banyaknya tersampir dari tingkat social , bagi bangsawan 9 biji kemaluan, umum legal 3- 5 buah d. patinra/ bando nan tebuat berpunca emas dan berbentuk bunga-rente e. nona melati nan diletakkan di depan bando, baris purwa sebanyak 5 dayang, banjar kedua sebanyak 7 pemudi – alat dan bahan a tersengsam bilik b sirkam penghalus c jepit angsa besi d jepit hitam e harnal jamur f harnal halus g karet gelang h hair net i hair spray j cemara rambut 90-100 cm – langkah kerja 1 bulu ditarik ke bokong dan sisakan rambut lakukan lungsen2 ikat bulu dengan jarak 5 jari dari hair line birit, pasangkan cemara 3 pada rambut rangkaian rambut asli dipisahkan dari cemara dan dibagi menjadi dua babak kanan dan kiri. 4 Pilin rambut cemara dan ukur sepanjnag satu jahitan, kemudian rambut eru dilipat dan dililitkan ke bawah hingga dapat mengirik, sisa cemara rambut dililitkan dan diikat plong radiks gelung rambut 5 Babak rambut kalis dililitkan pada sumber akar sanggul, endap-endap dari rambut asli dijadikan bukle pada kiri kanan sanggul. 6 Tarik lungsen dan ikatkan pada puncak sanggul 7 Pasangkan aksesoris 10. Sanggul DENDENG Kalimantan Barat Salah satu gelung rambut berbunga kawasan Kalimantan Barat, khususnya di Kabupaten Ketapang adalah konde dendeng alias biasa lagi disebut sanggul bekuk pandan. Prolog dendeng berarti ‘terpampang’. Asal-usul sanggul ini sampai saat ini belum jelas. Bentuknya mirip dengan bentuk gelung rambut yang dikenakan oleh wanita Dayak yang beragama Islam. Informasi dari para tetua, bahwa silam kala di kawasan Kabupaten Ketapang ada zuriat yang dipertuan-raja yang cukup disegani dan terkenal, yaitu keturunan Panembahan Muhammad Saunan. Sekitar tahun 1930-an keturunan terakhir Panembahan ini masih menunggangi konde dendeng. Lega tahun itu sanggul dendeng hanya dipakai puas formalitas-ritual tertentu, misalnya ritual pengantin haid, adalah formalitas bagi koteng gadis zuriat tuanku atau Panembahan yang baru mula-mula kali mendapat haid yang kemudian langsung dijodohkan ataupun dinikahkan. Akan tetapi, upacara adat seperti ini sudah sangat sulit ditemukan di daerah Kabupaten Ketapang sekarang ini. – perangkat dan incaran a sisir bilik b garu penghalus c kempa bebek besi d jepit hitam e harnal serabut f harnal halus g reja gelang h hair ambai i hair spray j cemara rambut 90-100 cm – Cara membentuk sanggul Untuk membentuk sanggul dendeng diperlukan rambut yang panjang. Bagi wanita yang berambut pendek konde dendeng dapat dibentuk dengan mempergunakan cemara, yang panjangnya invalid lebih 80 cm. Persiapan-persiapan membentuk sanggul adalah a Prinsip memasang cemara adalah rambut tahir disisir beres ke belakang, terlampau diikat menjadi satu yang tempatnya kira-asa di atas pusat kepala. Cemara disatukan denganrambut tahir, lalu dibuat tekukan yang agak oval ke atas kiri, kemudian ditekukkan pun ke arah kanan hingga berbentuk ban. b Pungkur ujung cemara dilipat ke arah tengah dengan mandu memasukkannya ke kiri dan ke kanan, kemudian diikat dengan kuat, sepeti gambar berikut. Akibatnya, bulu itu akan berbentuk ban dan berbarengan akan berbentuk lubang dibagian kanan dan kirinya; letak gelung rambut tegak,tidak rebah atau tidur. – Paesan sanggul. Agar konde terlihat elok dan indah perlu diberi hiasan laksana berikut a. Lega lubang sanggul kanan dan kiri diletakkan mogam, yaitu sejenis daun pandan yang dipotong seadanya dan fragmen tengahnya dilipat memanjang, lalu dijahitkan ditempel bunga melati disekeliling pinggir daun pandan itu. Mogam itu sebanyak 4 buah dan diletakkan dibagian depan, pinggul dan kiri kanan korok sanggul. b. Di tengah sanggul putaran belakang diletakkan pertalian rente melati sebanyak 7 rangkai. c. Pada gelung rambut disematkan rente gegar Kalimantan, yang terdiri terbit 3 biji kemaluan bunga tertai bertumpuk 3 atau 5 buah bunga goyah.
Skip to content Macam -Macam Sanggul Jawa a. sanggul Ukel Ageng Bangun Tulak Sanggul resmi atau sanggul kebesaran ini bentuknya memanjang seperti kupu-kupu tarung. Menurut kepercayaan suku Jawa, kupu-kupu yang hinggap dirambut, terutama kupu-kupu kuning, merupakan perlambang bahwa rezeki dan kebahagiaan akan datang. Untuk itu cara penggunaan sanggul Bagi putra-putri remaja, ukel ageng dipakai dengan pandan. Bagi umum, ukel ageng dipakai dengan pandan dan dicampur dengan bunga mawar serta kenanga. Bagi putra-putri yang sudah bersuami, ukel ageng dipakai dengan bunga mawar tulak melati. Ukel Ageng Bangun Tulak cocok dipakai sehari-hari, pada situasi resmi, dan pada dodotan kebesaran. b. Sanggul Bokor Mengkurep Sanggul ini berbentuk bokor yang menelungkup dan biasanya dipakai oleh pengantin. c. Ukel konde Solo Adalah sanggul yang berasal dari daerah Solo Jawa Tengah. Pada awalnya masyarakat remaja dan dewasa putri yang memiliki rambut panjang di daerah Solo, ketika akan melakukan suatu kegiatan menggelung rambutnya sedemikian rupa sehingga membentuk suatu konde. Sanggul ini termasuk sanggul yang sering dipakai acara resmi di Indonesia. Ukel konde ini merupakan sanggul tradisional yang tetap digemari sampai sekarang. d. Sanggul Ukel Tekuk Yogyakarta Sanggul Ukel Tekuk adalah sanggul yang digunakan oleh masyarakat dalam lingkungan keraton Ngayogyadiningrat, dimulai dari permaisuri, selir, putri-putri raja dan para inang pengasuh emban. Yang menjadi pembeda dalam penggunaannya adalah ragam accessories serta pakaian yang dikenakan. Kaum wanita yang menggunakan sanggul ini menandakan bahwa ia telah lepas dari dunia anak-anak dan mulai menginjak masa kedewasaan. Hal ini juga berlambang bahwa gadis itu bagaikan bunga yang sedang mekar dan harum semerbak. Seorang gadis dewasa harus sanggup memikul tugas dan tanggung jawabnya dan daianggap telah layak menjadi seorang ibu rumah tangga. Bentuk sanggul ukel tekuk saat ini tidak hanya digunakan oleh masyarakat dalam lingkungan keraton saja tetapi sudah digunakan oleh masyarakat luas di Yogyakarta. Post navigation
macam macam sanggul jawa dan gambarnya